Download pdf tikam samurai (si bungsu) - 12 jilid
Jangan membohongi saya. Saya sebenarnya sudah lama mati. Tapi saya ingin mendengar kabar dari suami saya, itu sebab saya bertahan hidup. Malam tadi saya bermimpi, akan ada orang yang datang membawa pesan suami saya.
Saya memang menanti Bapak. Dimana dia dikuburkan? Demi Tuhan, demi para Nabi dan para Rasul. Bukankah air matanya telah lama kering. Air matanya telah kering ketika menangisi kematian ayah, ibu dan kakaknya di Situjuh Ladang Laweh dahulu. Tidak, dia kini tak lagi bisa menangis. Namun, ya Tuhan, bagaimana dia takkan menangis melihat tragedi di depan matanya ini? Beberapa puluh hari yang lalu, seorang lelaki membisikkan padanya, agar dia menemui keluarganya di sini, di Matur ini.
Menyampaikan uang gajinya. Menyampaikan pesan, agar isteri dan anak-anaknya itu pulang ke Jawa. Si Bungsu terduduk lemah. Perempuan itu telah mengetahui segalanya. Seperti membaca isi buku pada lembaran yang terbuka. Akankah dia mampu berbohong? Anak muda yang telah luluh oleh penderitaan itu terduduk di lantai tanah. Jatuh di atas kedua lututnya. Silahkan d baca kembali novel tikam samurainya Anonim.
Skrg semuanya sdh lengkap, kecuali yg d Australia. Cerita yg berurutan. Sayang bagian terakhir dari cerita sibungsu tidak di upload, saya pernah baca sebagian kecil cerbung tikam samurai bagian terakhirnya si bungsu sedang diatas kapal dari jakarta mau ke padang. Posting Komentar. Rabu, 06 November tikam samurai - Dalam Neraka Vietnam -bagian Saat tengah berbincang itu MacKennedy berbisik kepada siBungsu Mengatakan ada telepon untuknya. Dia lalu pamit pada Ami lalu menuju ke telepon.
Jantung siBungsu berdegup. Di antara ke sepian itu si Bungsu mendengar suara isak Michiko di telepon. Aku berhutang budi padamu dan pada Mackenzie, terimakasih.. Si Bungsu hanya mnedengar suara terisak tertahan Michiko. Lalu siBungsu mendengar gagang telepon di letakkan. Hubungan telepon itu terputus. SiBungsu menarik nafas, berusaha menenangkan hatinya yang terguncang.
Kemudian berjalan ke westafel di toilet. Menurut pengakuannya, inspirasi karya-karyanya banyak diambil dari keagungan filsafat Minangkabau dan sejarah panjang berbagai peristiwa besar sejak zaman penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan pemberontakan PRRI. Dan pengenalannya yang mendalam terhadap Minangkabau itulah yang membuatnya terdampar menjadi penulis. Aku bersumpah akan menuntut balas dari akhirat. Kau akan mati dibunuh oleh Samuraimu sendiri. Akan kau rasakan bagaimana senjatamu menikam dirimu.
Kau akan ditikam oleh Samurai yang kau bawa dari negerimu. Ingat itu baik-baik. Aku bersumpah….. Tragedi bermula dengan penyerbuan sepasukan kecil tentara Jepang di sekitar tahun ke desanya. Kebengisan tentara Jepang mengakibatkan ayahnya tewas di tangan Saburo Matsuyama, seorang perwira lapangan dan ibu dan kakak perempuannya ikut menerima dampak buruk dari perlakuan prajurit Jepang Si Bungsu nama anak muda itu, satu-satunya yang selamat di keluarganya. Samurai yang ditinggalkan oleh Saburo menjadi sarana latihan untuk mulai meretas jalan menuju Jepang untuk menuntut balas.
Ia akhirnya menciptakan jurus Samurai yang khas yang dapat memenangkan pertarungan demi pertarungan melawan para penjahat bahkan prajurit Jepang sendiri. Beberapa prajurit Jepang melakukan harakiri untuk mengakui kekalahannya menghadapi si Bungsu. Berbagai peristiwa unik dengan latar sejarah akhirnya mengiringi perjalanan si Bungsu menuju Jepang. Berkenalan dengan anggota pasukan khusus Inggris Green Barret dan bertarung dengan Yakuza.
Anak muda itu tergelimpang dekat sungai di belakang surau tinggal, jauh di pinggir kampung. Pakaian anak muda itu sobek-sobek. Dia tak sadar diri.
Uangnya terserak-serak. Keempat lelaki yang mengeroyok dan melumpuhkan dirinya itu segera memunguti uang yang terserak-serak itu. Uang itu tadinya adalah uang mereka berempat. Berpindah tangan pada anak muda itu dalam suatu perjudian yang berlangsung sejak sore kemarin. Menjelang subuh, ternyata anak muda itulah yang menang.
Dia memang seorang penjudi ulung. Tiap berjudi jarang yang kalah. Tapi malangnya dia selalu disikat lawannya yang dia kalahkan. Perjudian hampir selalu diakhir perkelahian. Dan dalam tiap perkelahian dipastikan dialah yang kalah, karena lawan-lawan yang dia kalahkan bersatu mengeroyoknya.
Lalu selalu saja uang yang telah dia menangkan disikat oleh lawan-lawannya kembali. Termasuk juga uang miliknya sendiri! Jangan sembarang main saja……. Tak ada sahutan. Karena anak muda itu memang tak mendengar apa-apa. Dia tergolek pingsan. Keempat lelaki itu kemudian pergi. Kertas koa berserakan di antara puntung rokok daun enau. Hampir tengah hari anak muda itu baru sadar dari pingsannya. Tak ada yang mengetahui bahwa dia tergolek di sana. Di sebuah surau yang telah lapuk.
0コメント